fbs60 | Monday, 23 December 2024 | 18:14 WIB  


 

Simposium Hasil Penjaminan Mutu oleh Kementerian Pendidikan

 

Pada tanggal 12 hingga 14 Desember 2024, Bali menjadi tuan rumah bagi simposium nasional yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Simposium ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memaparkan hasil penjaminan mutu pendidikan tinggi, dengan fokus khusus pada lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK). Acara ini dihadiri oleh 130 LPTK dari berbagai universitas di seluruh Indonesia, termasuk Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), yang turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Dalam kegiatan ini, para peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang implementasi dan dampak dari kebijakan penjaminan mutu yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan menjadi semakin penting, seiring dengan upaya pemerintah untuk menciptakan generasi muda yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global.

Tujuan utama dari simposium ini adalah untuk memetakan hasil evaluasi penjaminan mutu yang telah dilaksanakan di LPTK, serta membahas langkah-langkah strategis untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam konteks ini, LPTK memiliki peran yang sangat penting karena mereka tidak hanya menghasilkan calon pendidik, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam sistem pendidikan yang lebih luas.

Simposium ini dimulai dengan sesi pembukaan yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara LPTK dan Kementerian dalam memastikan kualitas pendidikan yang lebih baik. Dalam pidatonya, Menteri juga mengapresiasi komitmen LPTK dalam menjalankan penjaminan mutu dan mendorong setiap lembaga untuk terus berinovasi.

Selama tiga hari acara, para peserta diberikan paparan mengenai hasil evaluasi penjaminan mutu di LPTK yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan. Hasil evaluasi ini mencakup berbagai aspek, seperti kualitas kurikulum, keterampilan dosen, fasilitas pendidikan, serta manajemen lembaga. Selain itu, disajikan pula berbagai praktik terbaik yang dapat diadopsi oleh LPTK dalam upaya meningkatkan standar pendidikan di masing-masing institusi.

Pada sesi diskusi panel, para narasumber yang terdiri dari pakar pendidikan, perwakilan dari LPTK, dan pejabat Kementerian Pendidikan membahas tantangan dan peluang dalam implementasi penjaminan mutu. Salah satu topik yang mendapatkan perhatian besar adalah bagaimana LPTK dapat memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas penjaminan mutu, serta memperkuat kerja sama antara universitas dan dunia industri.

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, sebagai salah satu LPTK yang turut berpartisipasi, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap peningkatan mutu pendidikan. Selama simposium, UWKS berbagi pengalaman dalam menerapkan sistem penjaminan mutu berbasis data dan hasil yang terukur. UWKS mempresentasikan upaya-upaya konkret yang telah dilakukan, seperti peningkatan kompetensi dosen melalui pelatihan berkelanjutan, serta penguatan fasilitas dan infrastruktur pendukung pembelajaran.

Tidak hanya itu, UWKS juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar LPTK dan pihak eksternal, seperti lembaga sertifikasi profesi dan sektor industri, dalam memastikan bahwa kurikulum yang diajarkan relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Dalam diskusi ini, UWKS menunjukkan bagaimana LPTK dapat beradaptasi dengan perubahan zaman dan menyiapkan lulusan yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia profesional.

Simposium ini menghasilkan beberapa rekomendasi penting untuk pengembangan penjaminan mutu di LPTK, antara lain:

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia: Dosen dan tenaga pengajar di LPTK harus terus didorong untuk meningkatkan kompetensinya, terutama dalam hal pedagogi dan penggunaan teknologi pendidikan.

Kolaborasi dengan Industri: LPTK perlu semakin banyak bekerja sama dengan sektor industri untuk memastikan kurikulum yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, serta membuka peluang magang dan kerja bagi mahasiswa.

Pemanfaatan Teknologi Digital: Penggunaan platform pembelajaran digital dan sistem manajemen mutu berbasis teknologi dapat mempercepat peningkatan mutu pendidikan, mempermudah evaluasi, serta memastikan keberlanjutan kualitas.

Evaluasi dan Akreditasi yang Lebih Dinamis: Proses akreditasi dan evaluasi mutu pendidikan di LPTK perlu diperbarui agar lebih responsif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan pasar.

Simposium ini menjadi ajang penting untuk memperkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan di dunia pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan melibatkan 130 LPTK, termasuk Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, acara ini berhasil memperlihatkan pentingnya penjaminan mutu sebagai dasar dalam menghasilkan tenaga pendidik yang profesional dan siap pakai. Sebagai langkah lanjut, hasil simposium ini diharapkan dapat diterapkan secara lebih luas, sehingga mampu mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. (wdp)